About

Kamis, 05 Februari 2015

Its My Life


Halo sobat, apa kabarnya???
Mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan dan hari yang penuh barokah ya, aamiin.

Mau sedikit cerita aja nih, ya mungkin di antara sobat sekalian ada yang pernah kenal saya bahkan pernah satu kelas atau satu meja dengan saya waktu sekolah dulu, hihi
mudah-mudahan ya...

Oh ya, bagi yang belum kenal saya, saya kenalin diri dulu ya. Nama saya Muhammad Mursyid. Kalo di kampung saya, saya akrab di panggil dengan nama Mumu. Kalo kata orang tua sih itu singkatan dari MUhammad MUrsyid, jadilah Mumu. Ya maklumlah saya Urang Sunda (Khas dengan pengulangan nama) hihi

Saya adalah tipe orang yang tidak bisa diam diri di rumah. Itu sih waktu kecil. Karena anak-anak kecil di kampung saya terbilang cukup banyak. Karena itulah saya sering bermain bersama mereka dari pagi hari hingga sore hari. Kalo  di banding dengan kampung yang lain nih ya, kampung saya yang paling kecil dan di apit oleh 3 kuburan dan di kelilingi oleh pesawahan (Ihh kalo malem gimana itu kalo mau pergi-pergian??? #Seremmm). Ya itulah gambaran kampung saya. Letaknya di Kampung Lebak Timur, Desa Gunung Datar, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang-Banten, ada yang tauuu???
wah kalo di peta saya yakin tidak ada, kalopun ada ya paling cuma nama provinsi dan kabupaten saja, mentok-mentok kecamatannya deh haha

hemmm Desa Gunung Datar??? baru denger... memang ada yah Gunung yang mendatar??? bukannya gunung itu semuanya menjulang??? kalaupun ada ya biasanya itu bukit... ya begitulah reaksi dan tanggapan orang-orang yang baru mendengar nama daerah saya... walau terdengar cukup aneh, tapi mau bagaimana lagi saya tak dapat merubah kenyataan yang kini saya dapatkan...#Eeaaa

Saya adalah anak ke 9 dari 9 bersaudara (waw.. banyak bener. Mau bikin kesebelasan sepak bola ya?? #ups).. Kata orang tua saya, sebenarnya jumlah saudara saya ada 12 orang. Tapi ada yang meninggal karena sakit waktu kecil dan keguguran dalam kandungan... begitu sih menurut orang tua saya #IyaInAja :p

Walaupun saya anak bungsu (Kata orang sih pasti di manja, emang iya???), saya yang sering di tinggalin kalo keluarga mauu pergi (kemanapun itu, kecuali sawah pasti saya di ajak #Mengenaskan -_-"). Sampe pada suatu hari, ibu saya hendak pergi kondangan dengan para tetangga. Waktu itu, saya berumur 9 tahun. Karena selalu di tinggalin, akhirnya saya memutuskan untuk ikut pergi bersama ibu saya yang sedang menata penampilannya sebelum pergi (ya yang namanya masih anak-anak kalo liat ibu dandan pasti pengen tahu kemana dia pergi dan pengen ikut #Kasian). Walaupun  ibu sudah ngasih tau kalo ia cuma pergi sebentar untuk menghadiri undangan pernikahan, dengan tangis yang semakin menjadi-jadi saya tetap ingin pergii. Namun ibu saya tetap tidak mengizinkan saya untuk ikut bersamanya, hingga dengan hati yang hancur dan emosi yang meluap-luap saya memukul kaca jendela dengan tangan saya sendiri sehingga kaca itu hancur berantakan dengan menyisakkan serpiihan kaca di tangan saya dan darah yang mengalir di sekelilingnya #Awwww... sakit sih, tapi itulah pengalaman saya yang tak pernah saya lupakan hingga saat ini dan bekas luka di tangan saya masih membekas dan tidak akan pernah hilang #Curhat haha

Yaps mungkin segitu dulu aja kali yah curhatnya, nanti di lanjut ke episode selanjutnya yaa...bye bye

Pesan : Emosi yang tak dapat di kontrol akan menguasaimu sehingga kamu tak dapat berfikir secara jernih dan dapat melakukan sesuatu yang tidak pernah kita lakukan sampai pada akhirnya kita baru menyadari dampak dari perbuatan kita setelah kita kembali seperti biasanya...




0 komentar:

Posting Komentar

Kontributor

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More